Sama seperti tidak seorang pun yang diizinkan melaksanakan salat sampai mereka menghilangkan semua kotoran fisik, tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam hadirat ilahi sampai mereka telah menghilangkan semua kotoran spiritual.
Setiap anak dilahirkan dengan hati yang suci, tetapi seiring berjalannya waktu hati mereka menjadi tercemar oleh apa-apa yang tampak. Salah satu penyebab utama pencemaran ini adalah karena berteman dengan orang-orang yang berhati kotor.
Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesucian hati Anda adalah dengan berteman dengan orang-orang yang berhati suci.
Jika kita melihat generasi awal, mereka tidak terlalu peduli dengan ketidaksucian fisik – perhatian utama mereka adalah kesucian hati mereka.
Hati yang suci bisa meningkat dalam kesuciannya dan mungkin akan terus meningkat seterusnya. Kesucian fisik memiliki batas, tetapi kesucian spiritual tidak memiliki batas.
Kita tahu bahwa kesucian para nabi lebih besar dari pada kesucian para shiddiqin (orang-orang yang membenarkan risalah kenabian-red); dan kesucian para rasul lebih besar dari kesucian para nabi; dan kesucian ulul azmi lebih besar dari kesucian rasul-rasul lainnya; tetapi tingkat kesucian tertinggi adalah milik Muhammad saw. Beliau adalah yang tersuci dari orang-orang yang suci.
Semoga Allah melekatkan hati kita kepada beliau sehingga kita dapat memperoleh sedikit dari kesuciannya.
*Rangkuman dari kelas Habib Umar bin Hafidz tentang Rahasia Penyucian dari Ihya Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali, Dar al-Mustafa, 7 Jumadil Akhir 1442 H, dilansir dari muwasala.org
PH/IslamIndonesia/Foto utama: muwasala.org
Copyrigh : soisal-sitirejo.blog
0 Komentar
Jika artikel ini bermanfaat silahkan share di media sosial kalian, dan berkomentarlah dengan komentar yang sopan, terimakasih